Setelah
membaca The Gift of The Magi kita akan mendapat kesan tentang
sebuah cerita yang menyentuh, atau lebih tepatnya sih ironis. Akan tetapi kesan
itu tidak akan sampai jika tidak ditulis dengan ‘cerdik’. Inilah yang membuat
tema yang sederhana menjadi sebuah masterpiece dan masih terus
dibahas hingga saat ini. Karya-karya seperti The Gift of The Magi seolah
memberi pelajaran pada kita bahwa menulis cerita itu jangan asal-asalan. Ide
itu mahal, tapi akan menjadi sia-sia karena kita menulisnya dengan tidak serius.
The Gift
of The Magi ditulis dengan sederhana. Tidak ada kata-kata
seperti Tirai malam menutupi bumi, yang lebih baik ditulis saja
dengan Malam sudah datang, atau Sinar matahari membakar bak
neraka, sebut saja Hari ini sangat panas, atau kata-kata alay yang
biasa dipakai penulis muda saat ini.
Salah
satu kekuatan lain dari cerpen ini terletak pada narator, seseorang di luar
para tokoh yang dengan mudahnya memainkan cerita. Sang Narator membuka kisah
dengan cara yang tidak biasa: “One dollar and eighty-seven cents (Satu
dolar dan delapan puluh tujuh sen)”. Tidak ada kata kerja dalam kalimat
tersebut; hanya sejumlah uang. Tentu saja hal ini membuat kita bertanya-tanya
apa maksud dari sejumlah uang tersebut. Akan tetapi, penjelasan kalimat
selanjutnya malah membuat kita semakin penasaran: “That was all (Cuma
itu)”. Kemudian kalimat berikutnya menjelaskan asal-usul dari uang tersebut,
yang terdiri dari hasil simpanannya dan proses menghemat belanja sehari-hari
yang membuat sang tokoh (Della) merasa malu. Singkatnya, sang Narator ingin
menunjukkan hanya sebanyak itulah uang yang dimiliki Della untuk merayakan
Natal.
Dari
paragraf pertama kita juga bisa belajar seputar keterkaitan antara kata dengan
kata, dan kalimat dengan kalimat. Hal ini sangat penting supaya tidak merusak
irama dan konsentrasi pembaca. Hebatnya, meskipun ada saling keterkaitan, O.
Henry tidak mencantumkan kata ‘Dan’ atau ‘Dimana’ yang notabene merupakan kata
penyambung.
Well, jika
kita mau sedikit bekerja keras mengkaji lagi, ada banyak bisa kita dapat dari
paragraf pertama kisah ini.